Minggu, 04 September 2011

di indah matamu aku menangis

Tenggelam di indah matamu. Aku menangis
seperti tak percaya pada gerimis yang kaugenggam di tanganmu
yang kauusapkan di wajahku.
Tatap mataku terbunuh. Kelopakkelopak seroja yang luruh
merias genangan telaga dengan kerling airmata.
Memandang senyummu yang ikhlas. Aku menangis
seribu merpati kepakkan kedamaian di bibirmu
yang kaukecupkan di dadaku.
Magma jantungku gemuruh. Lava meleleh jatuh
menggoreskan nyala di lengang mataku.

seikat pelangi selembut bulumatamu

Genggam jemariku
seikat pelangi ini untukmu
baru kupotong dari langit rumput kelabu
dengan sisa hujan
masih
menitik ke dalam kalbu.
Kenangan-kenangan kurangkum
dalam tiap helainya
kututup ujung baitnya dengan kuntum ungu.
Berikutnya, kau pun tahu
ku kagumi mentari
yang bergelayut manja
di lembut bulu matamu.