Tenggelam di indah matamu. Aku menangis
seperti tak percaya pada gerimis yang kaugenggam di tanganmu
yang kauusapkan di wajahku.
Tatap mataku terbunuh. Kelopakkelopak seroja yang luruh
merias genangan telaga dengan kerling airmata.
Memandang senyummu yang ikhlas. Aku menangis
seribu merpati kepakkan kedamaian di bibirmu
yang kaukecupkan di dadaku.
Magma jantungku gemuruh. Lava meleleh jatuh
menggoreskan nyala di lengang mataku.
Minggu, 04 September 2011
seikat pelangi selembut bulumatamu
Genggam jemariku
seikat pelangi ini untukmu
baru kupotong dari langit rumput kelabu
dengan sisa hujan
masih
menitik ke dalam kalbu.
Kenangan-kenangan kurangkum
dalam tiap helainya
kututup ujung baitnya dengan kuntum ungu.
Berikutnya, kau pun tahu
ku kagumi mentari
yang bergelayut manja
di lembut bulu matamu.
seikat pelangi ini untukmu
baru kupotong dari langit rumput kelabu
dengan sisa hujan
masih
menitik ke dalam kalbu.
Kenangan-kenangan kurangkum
dalam tiap helainya
kututup ujung baitnya dengan kuntum ungu.
Berikutnya, kau pun tahu
ku kagumi mentari
yang bergelayut manja
di lembut bulu matamu.
Senin, 28 Februari 2011
mawar berganti ilalang
Bagaikan di kumpulan bunga-bunga
Diantara senyuman mawar
Diantara lambaian Ilalangdan diantara semua rasa aku dan kau Memiliki satu keinginan
Tapi bagaikan mendung yang datang
Petir yang mengelegar
Mawar diam tak tumbuh
Terbungkamlah Ilalang
Tiada lagi ingin yang terungkap
Hanya bergetar dalam hati
Diantara lambaian Ilalangdan diantara semua rasa aku dan kau Memiliki satu keinginan
Tapi bagaikan mendung yang datang
Petir yang mengelegar
Mawar diam tak tumbuh
Terbungkamlah Ilalang
Tiada lagi ingin yang terungkap
very Like a whale
One thing that literature would be greatly the better for
Would be a more restricted employment by the authors of simile and
metaphor.
Authors of all races, be they Greeks, Romans, Teutons or Celts,
Can't seem just to say that anything is the thing it is but have to
go out of their way to say that it is like something else.
What does it mean when we are told
That that Assyrian came down like a wolf on the fold?
In the first place, George Gordon Byron had enough experience
To know that it probably wasn't just one Assyrian, it was a lot of
Assyrians.
However, as too many arguments are apt to induce apoplexy and
thus hinder longevity.
We'll let it pass as one Assyrian for the sake of brevity.
Now then, this particular Assyrian, the one whos cohorts were
gleaming in purple and gold,
Just what does the poet mean when he says he came down like a
wolf on the fold?
In heaven and earth more than is dreamed of in our philosophy
there are great many things.
But I don't imagine that among them there is a wolf with purple
and gold cohorts or purple and gold anythings.
No, no, Lord Byron, before I'll believe that this Assyrian was
actually like a wolf I must have some kind of proof;
Did he run on all fours and did he have a hairy tail and a big red
mouth and big white teeth and did he say Woof woof woof?
Frankly I think it is very unlikely, and all you were entitled to say,
at the very most,
Was that the Assyrian cohorts came down like a lot of Assyrian
cohorts about to destroy the Hebrew host.
But that wasn't fancy enough for Lord Byron, oh dear me no, he
had to invent a lot of figures of speech and then interpolate them,
With the result that whenever you mention Old Testament soldiers
to people they say Oh yes, they're the ones that a lot of
wolves dressed up in gold and purple ate them.
That's the kind of thing that's being done all the time by poets,
from Homer to Tennyson;
They're always comparing ladies to lilies and veal to venison,
And they always say things like that the snow is a white blanket
after a winter storm.
Oh it is, is it, all right then, you sleep under a six-inch blanket of
snow and I'll sleep under a half-inch blanket of unpoetical
blanket material and we'll see which one keeps warm,
And after that maybe you'll begin to comprehend dimly
What I mean by too much metaphor and simile.
Would be a more restricted employment by the authors of simile and
metaphor.
Authors of all races, be they Greeks, Romans, Teutons or Celts,
Can't seem just to say that anything is the thing it is but have to
go out of their way to say that it is like something else.
What does it mean when we are told
That that Assyrian came down like a wolf on the fold?
In the first place, George Gordon Byron had enough experience
To know that it probably wasn't just one Assyrian, it was a lot of
Assyrians.
However, as too many arguments are apt to induce apoplexy and
thus hinder longevity.
We'll let it pass as one Assyrian for the sake of brevity.
Now then, this particular Assyrian, the one whos cohorts were
gleaming in purple and gold,
Just what does the poet mean when he says he came down like a
wolf on the fold?
In heaven and earth more than is dreamed of in our philosophy
there are great many things.
But I don't imagine that among them there is a wolf with purple
and gold cohorts or purple and gold anythings.
No, no, Lord Byron, before I'll believe that this Assyrian was
actually like a wolf I must have some kind of proof;
Did he run on all fours and did he have a hairy tail and a big red
mouth and big white teeth and did he say Woof woof woof?
Frankly I think it is very unlikely, and all you were entitled to say,
at the very most,
Was that the Assyrian cohorts came down like a lot of Assyrian
cohorts about to destroy the Hebrew host.
But that wasn't fancy enough for Lord Byron, oh dear me no, he
had to invent a lot of figures of speech and then interpolate them,
With the result that whenever you mention Old Testament soldiers
to people they say Oh yes, they're the ones that a lot of
wolves dressed up in gold and purple ate them.
That's the kind of thing that's being done all the time by poets,
from Homer to Tennyson;
They're always comparing ladies to lilies and veal to venison,
And they always say things like that the snow is a white blanket
after a winter storm.
Oh it is, is it, all right then, you sleep under a six-inch blanket of
snow and I'll sleep under a half-inch blanket of unpoetical
blanket material and we'll see which one keeps warm,
And after that maybe you'll begin to comprehend dimly
What I mean by too much metaphor and simile.
Minggu, 27 Februari 2011
bulan ngalimba
anajan bulan tumunggal
caangna mah bati nu hegar
bangun nu teu ngemu tunggara
sanajan bulan nyorangan
teu risi ngambah sagara peuting
nganti bentang nu baris marengan
nganteur nyorang simpena peuting
nepi ka balebat nyampeur
nyinglarkeun kahieum ati
Ibun harepan
kamari rundayan katineung rek dipalerkeun
bongan mawa eurih
nu ngageuri kana ati
ngabudalkeun kingkin
jeung rambisakna rasa
tadi,
ku naon salira ngaririhan deui
mawa ibun sanajan sakeclak
nu nyirungan deui katineung
nu ngahaja rek disinglar
duh gamparan,
guligahna rasa
hamo bisa disidem deui..
SAKIT HATI 2
Saat cinta menggugah rasa
asmara membara dalam jiwa
membakar hati yang sunyi..
kau hadir berikan warna
dalam kelam jiwa yang putus asa
bagaikan penyejuk di keringnya hati…
ku kejar coba tuk raih hatimu..
ingin ku miliki sepenuhnyaaaa
tapi satu salah ku
rasaku melewati anganku
tak sengaja kuteteskan noda
yang menghancurkan semua
membuat mu tenggelam dalam duka
yang seharusnya tak ada
maafkan keegoisanku
maafkan semua salahku’
maafkan hanya itu kata yang tersisaaa
ku harap dengan ini
kita mampu belajar
tuk perbaiki diri
dan menjadi lebih baik
asmara membara dalam jiwa
membakar hati yang sunyi..
kau hadir berikan warna
dalam kelam jiwa yang putus asa
bagaikan penyejuk di keringnya hati…
ku kejar coba tuk raih hatimu..
ingin ku miliki sepenuhnyaaaa
tapi satu salah ku
rasaku melewati anganku
tak sengaja kuteteskan noda
yang menghancurkan semua
membuat mu tenggelam dalam duka
yang seharusnya tak ada
maafkan keegoisanku
maafkan semua salahku’
maafkan hanya itu kata yang tersisaaa
ku harap dengan ini
kita mampu belajar
tuk perbaiki diri
dan menjadi lebih baik
SAKIT HATI
Mengapa ku terbakar
saat kau tersenyum untuk yang lain
mengapa ku terhenyak
saat kau duduk di dekatku
mengapa ku marah
saat kau coba raih tanganku
mengapa ku menghindar
saat dirimu mendekat
apa yang salah
apa yang berbeda
aku tak mengerti
mengapa ini terjadi
aku tak tahu
kegalauan apa yang ada di hatiku
cinta kah?
atau justru benci?
jika cinta mengapa ku harus menghindarimu
jika benci
mengapa ku merindumu?
hati..
yak ada yang tahu
apa sebenarnya yang ia mau
jika pemiliknyapun tak mengerti
keterAngan ap yg bisa dicari?
PUISI HATI YANG TERLUKA
Aku bukanlah bintang yang menerangi gelap malam. Dan bukanlah daun
kering yang berserak ditiup angin. Aku adalah seorang pengembara yang
sedang menyusuri dan mencari pelangi di balik kabut hitam. Yang ingin
kujumpai di hujung harapanku adalah lantera jiwa. Obor kehidupan yang
menerangi setiap langkahku.
Aku adalah tarikan nafas lautan. Aku adalah airmata langit. Aku
adalah
senyuman bumi. Begitu juga cinta, adalah tarikan nafas dari lautan
perasaan, airmata langit dan senyuman dari bumi sang jiwa.
Setiap kali aku letih melangkah, aku berhenti sejenak untuk sekadar
mencium harummu. Kusandarkan tubuh ini dan kuselimuti diriku dengan
senandung merdu. Senandung yang juga dinyanyikan oleh sungai dan
hutan. Saat jiwaku lapar, kusinggahi rumah di setiap jalan yang ku
lalui. Kuketuk rumah-rumah mereka dengan loceng-loceng kehidupan. Aku
hendak menyemaikan benih bunga jiwa yang akan membawa impianku sampai
ke langit dan kuyakini langit akan memberikan apa yang dinamakan
cinta. Tetapi yang kudapati rumah-rumah itu telah terisi sepasang
jiwa
yang sejatinya-ingin kucari. Aku tak ingin memadamkan lentera hati
yang ada dalam sangkar sepasang merpati putih kerana kutahu
kecantikan
akan bersinar lebih terang dalam hati orang yang merindukannya
berbanding mata yang melihatnya.
Kucuba rentangkan kembali sayap patahku, kembali kuterbang lalu
menghilang di balik awan. Kutinggalkan tanda mata berupa titis darah
dari setiap daun pintu yang kubuka. Sebagai tanda bahawa aku -si jiwa
kesepian- pernah hadir di sini. Jiwa yang menghembuskan nafas
kerinduan. Jiwa yang menyenandungkan kebahagiaan dan nestapa cinta.
Si
pembawa karung kasih bernama harapan. Dan kuketahui cinta telah
memperlakukan aku seperti matahari yang menghidupi dan mematikan
padang-padang dengan panas teriknya. Jiwa menasihatiku dan
mengungkapkan kepadaku bahawa cinta tidak hanya menghargai orang yang
mencintai tetapi juga orang yang dicintai. Sejak saat itu, bagiku
cinta ibarat jaring labah-labah di antara dua bunga yang dekat satu
sama lain. Cinta menjadi lingkaran cahaya yang tanpa awal dan tanpa
akhir.
Wahai sukma agung yang terdiam bisu, dalam keheningan malam aku
mendengar suaranya yang amat merdu. Ketika aku mahu menutup mata ini,
masih kurasakan sentuhan jemarinya yang lembut di bibirku. Masih
teringat ketika kami berada di taman, kami duduk di atas sebuah batu
sambil menatap cakerawala yang jauh. Dia menunjukkan padaku sudut
langit yang berwarna keemasan dan menyedarkanku akan merdunya
senandung burung-burung sebelum mereka tidur di malam hari. Dialah
kekasih khayalku yang selalu menemaniku ke manaku pergi.
Prasasti jiwaku bersaksi dan berkata : "Kegelapan bisa menyembunyikan
pepohonan dan bunga-bungaan dari pandangan mata. Tetapi kegelapan
tidak dapat menyembunyikan dirinya dari jiwaku. Wahai alam raya,
dunia
para penyair yang bermahkota duri! Aku terlahir dari dunia yang
hilang
dan dalam ketersendirian kuciptakan kekasih khayalan untuk pasangan
jiwaku. Aku tertawa untuk diriku atas kemalangan jiwaku. Apakah aku
telah kehilangan bentuk-bentuk kehidupan sehingga aku merasa lebih
baik melihat dan mendengar dalam alam impian? Di keheningan malam
yang
dingin, kulepaskan jiwaku agar bisa menari-nari di awan dan kubiarkan
pula jiwaku bermandikan seribu bintang.
Aku bermimipi!
Lalu kutemukan diriku di dalam sebuah perahu kecil , terapung-apung
di
samudera luas tanpa batas. Tiba-tiba aku memandang ke atas dan
melihat
kekasih hidupku berada sangat dekat di atasku. Aku bersorak
kegirangan, membentangkan tanganku dan berteriak: "Mengapa engkau
meninggalkan aku kekasih? Ke mana saja engkau selama ini? Dekatlah
kepadaku dan jangan pernah lari meninggalkan aku sendirian!"
Tetapi dia tidak bergerak. Di wajahnya kulihat tanda-tanda kesedihan
dan kesakitan yang tak pernah aku lihat sebelumnya. Dengan suara
lembut dan lirih dia berkata: "Aku datang dari kedalaman samudera
untuk melihatmu sekali lagi. Aku ingin melihatmu tersenyum untuk
terakhir kali! Kembalilah ke duniamu dan lupakanlah aku! Ku mohon,
lupakanlah aku!" Kulihat dia menutup wajah cantiknya yang berderaikan
airmata darah. Setelah mengucapkan kata-kata itu, dia menghilang ke
dalam gumpalan kabut yang tiba-tiba datang.
Aku berteriak sekeras-kerasnya dengan hati kalut aku memanggilnya ke
segala arah.
"Aku mencintaimu. Jangan tinggalkan aku!" Aku menatap nanar ke segala
penjuru tetapi yang nampak hanya rintik-rintik hujan, kerlip bintang
yang bertemankan untaian cahaya lembut sinar rembulan.
Kekasihku, kapan kucuba untuk mendekatimu lewat ucapan sebagai
peribadi yang utuh tetapi engkau selalu menjauh dariku dan sulit
kugapai. Tetapi apapun yang terjadi aku senang bersamamu. kerana
engkau adalah sebuah menara kekuatan! Aku tak tahu apa yang harus
kulakukan hari ini tanpa engkau. Walau aku harus mandi dalam kobaran
api, denganmu aku merasa sangat terlindung dan terjaga.
Aku kembali ke tempat peraduanku, jiwaku merintih. Aku seperti berada
di perahu yang ganjil! Perahu yang mudah goyah disapu ombak dan
badai.
Lalu kulihat jasadku terkapar di tepi pantai. Kulihat sekelompok
gagak
mengelilingiku, menantiku dengan sabar lepasnya roh dari ragaku!
Jiwaku memelas melihat jasad yang tak berdaya di depannya kemudian
dengan perlahan-lahan aku meninggalkannya. Dan kulihat juga di sana,
kulihat kekasihku jiwaku sedang terpasung dan didera darah menitis
dari kaki dan tangannya dan jatuh menimpa bunga-bunga yang ada di
bawahnya.
Janganlah menangis kekasihku, cinta tercipta untuk membuat mata-mata
kita menjadikan kita pelayarannya agar kita mendapat anugerah
kekuatan
dan ketabahan. Hentikan airmatamu kerana kita telah mengangkat
sumpah.
Laluku berkata: "Ketika aku berdiri bagaikan sebuah cermin jernih di
hadapanmu, kamu memandang ke dalam diriku dan melihat bayanganmu.
Kemudian kamu berkata: "Aku cinta kamu."
Tetapi sebenarnya kamu mencintai dirimu dalam diriku.
"Wahai kekasih hati! Hanya dengan cinta yang indah kita dapat
bertahan
terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan dan duka perpisahan.
Aku tak punya pilihan lain kecuali berjuang setiap hari sampai
kutemukan harta yang layak kuserahkan padamu. Harta untuk membantu
kita dalam mengharungi penziarahan hidup kita. Ketika tangan
kehidupan
terasa berat dan malam tak berirama, inilah saatnya untuk cinta dan
kepercayaan. Dan betapa menjadi ringannya tangan kehidupan dan betapa
berirama malam ketika seseorang mencintai dan mempercayainya. Cinta
adalah cahaya ghaib yang dipancarkan dari inti yang membakar jiwa dan
menyinari sekeliling bumi. Sehingga memungkinkan kami merasa hidup
laksana mimpi indah di antara keterjagaan yang satu dengan
keterjagaan
yang lain.
Wahai kekasih, walau ragaku telah menyatu dengan tanah, aku akan
sentiasa mengingat cinta pertamaku. Dan aku akan menggapai kembali
saat-saat yang ganjil itu. Ingatan yang mengubah dasar perasaanku dan
membuatku sedemikian gembira meskipun kegetiran terasa dalam misteri.
Ia akan terus hidup laksana seorang tawanan cinta di seberang laut di
mana ia dikebumikan. Cinta adalah sesuatu yang dapat kuperoleh serta
tak seorang pun yang dapat melenyapkannya dariku. Hubungan antara kau
dan aku merupakan hal paling indah dalam hidupku. Sesuatu yang paling
mengesankan yang pernah kuketahui dalam hidup dan akan selalu aku
kenang.
mengapa ??
Mengapa…?
mengapa aku harus kehilangannya untuk kedua kalinya
kini aku tak mengerti…
hatiku kini retak,remuk,dan hancur…
dulu hatiku yang slalu senang saat bersamanya
kini hilang harapan itu
dia pergi…
pergi menghadap sang khaliq
seharusnya aku harus ikhlaskannya
tapi tak bisa,
air mataku trus mengalir,dan membasahi pipiku
sekarang,fikirku hanya bagaimana bisa menyusulnya
aku kehilangan jati diriku saat ini,karna dia…
aku hanya bisa menangis dan menagisinya,
menjerit dan rasa penyesalan yang dalam
mengapa ku tak nyatakan rasaku padanya ?
sekarang, yang didepanku hanya raga tanpa nyawa
Dia pergi,Dia pergi,tinggalkanku,hanya itu ucapku
dulu waktu aku ingin ungkapkan rasaku padanya
ternyata Dia sudah memiliki orang yang dicintainya…
haruskah kurusak itu ?
tak mungkin, kini dia telah sendiri, tanpa kekasih hati
dan hari ini, saat kuberencana ingin ucapkan rasaku
tiba-tiba aku dengar dia kecelakaan dan tewas ditempat
tak terlintas difikirku, bahwa hari ini akan menjadi hari kelabu bagiku
Sabtu, 26 Februari 2011
cinta IT
Multithreading Cinta
Cinta itu abstract, tapi cinta bukan class abstract
Cinta tak dapat diturunkan
Cinta tak dapat diinstansiasi menjadi objek
Cinta itu terenkripsi dan terenkapsulasi
Method-method dalam cinta tidak bersifat public
Tapi tidak juga bermodifier protected ataupun private
Method-methodnya hanya dapat diakses oleh 2 objek
Dimana 2 objek itu adalah instansiasi dari class yang berbeda dan package yang berbeda
Contructor cinta memiliki banyak karakteristik dan parameter yang berbeda-beda
Wajar saja kalau overloading dari contructor tersebut sering membuat programmer bingung
Tidak ada istilah overriding dalam cinta
Karena seperti telah disebut diatas, cinta tak dapat diturunkan
User interface dari cinta memang sulit digambarkan
Cinta tidak seperti array yang statis
Tapi Kita tidak perlu membuat linked list untuk cinta yang dinamis
Karena cinta adalah array yang dinamis, sesuai dengan argumennya
Statement cinta tidak berjalan sequence
Tapi cinta sudah menggunakan konsep OOT
Multithreading dalam cinta itu pasti ada
Hati adalah database yang compatibel untuk cinta
Sintaks adalah implementasi dari statement cinta
Air mata adalah capture dari output cinta
Berhati-hatilah dalam membuat statement looping dalam cinta
Karena kesalahan ekspresi boolean dapat menyebabkan looping yang tak berujung
Dan jangan pernah mengimplementasikan branching dalam cinta
Jika kamu tidak ingin menghancurkan semua thread yang sedang running
Cinta itu abstract, tapi cinta bukan class abstract
Cinta tak dapat diturunkan
Cinta tak dapat diinstansiasi menjadi objek
Cinta itu terenkripsi dan terenkapsulasi
Method-method dalam cinta tidak bersifat public
Tapi tidak juga bermodifier protected ataupun private
Method-methodnya hanya dapat diakses oleh 2 objek
Dimana 2 objek itu adalah instansiasi dari class yang berbeda dan package yang berbeda
Contructor cinta memiliki banyak karakteristik dan parameter yang berbeda-beda
Wajar saja kalau overloading dari contructor tersebut sering membuat programmer bingung
Tidak ada istilah overriding dalam cinta
Karena seperti telah disebut diatas, cinta tak dapat diturunkan
User interface dari cinta memang sulit digambarkan
Cinta tidak seperti array yang statis
Tapi Kita tidak perlu membuat linked list untuk cinta yang dinamis
Karena cinta adalah array yang dinamis, sesuai dengan argumennya
Statement cinta tidak berjalan sequence
Tapi cinta sudah menggunakan konsep OOT
Multithreading dalam cinta itu pasti ada
Hati adalah database yang compatibel untuk cinta
Sintaks adalah implementasi dari statement cinta
Air mata adalah capture dari output cinta
Berhati-hatilah dalam membuat statement looping dalam cinta
Karena kesalahan ekspresi boolean dapat menyebabkan looping yang tak berujung
Dan jangan pernah mengimplementasikan branching dalam cinta
Jika kamu tidak ingin menghancurkan semua thread yang sedang running
PUISI UNTUK AYAH
Telah Rapuh tulang-tulangmu
yang dahulu kau gunakan
untuk memberikan kami sesuap nasi
untuk menunaikan kewajibanmu sebagai kepala keluarga
Kini… kau berdaya lagi melakukan semuanya
kini… kau hanya mampu memberikan kami nasehat
kini… kau hanya mampu mengucapkan doa yang tulus untuk kami
untuk anak yang telah kau besarkan dengan kerja kerasmu
Ayah….
Air mata ini tak mampu membalas semuanya
semua yang kau lakukan untuk hidup kami
semua yang kau berikan kepada kami
Ayah…
Kasih sayang mu takkan mampu tergantikan orang lain
Perhatian yang kau berikan kepada kami takkan pernah kami lupakan
Walaupun kadang kami tidak mengindahkan semua yang kau berikan
Kadang kami tak pernah menghargai semua yang kau berikan
Kini, kamilah yang harus melakukan semuanya
Kamilah yang harus membalas semuanya
Kamilah yang harus memperhatikanmu…
Ayah….
Izinkanlah kami menjadi anak yang berbakti kepadamu
Anak yang tak melupakan kasih sayangmu
Izinkanlah kami untuk membahagiakanmu
Meskipun kami sadar
itu semua tidak bisa membayar semua yang telah kau berikan
dan kami sadar, nyawapun takkan mampu membalas semuanya…
Terima kasih ayah…
Kini kami menjadi orang yang mampu berdiri
kini kami mampu menjadi orang yang mandiri
kini kami mampu menapaki hidup dengan doa dan kasih sayangmu…
I Love You Ayah….
yang dahulu kau gunakan
untuk memberikan kami sesuap nasi
untuk menunaikan kewajibanmu sebagai kepala keluarga
Kini… kau berdaya lagi melakukan semuanya
kini… kau hanya mampu memberikan kami nasehat
kini… kau hanya mampu mengucapkan doa yang tulus untuk kami
untuk anak yang telah kau besarkan dengan kerja kerasmu
Ayah….
Air mata ini tak mampu membalas semuanya
semua yang kau lakukan untuk hidup kami
semua yang kau berikan kepada kami
Ayah…
Kasih sayang mu takkan mampu tergantikan orang lain
Perhatian yang kau berikan kepada kami takkan pernah kami lupakan
Walaupun kadang kami tidak mengindahkan semua yang kau berikan
Kadang kami tak pernah menghargai semua yang kau berikan
Kini, kamilah yang harus melakukan semuanya
Kamilah yang harus membalas semuanya
Kamilah yang harus memperhatikanmu…
Ayah….
Izinkanlah kami menjadi anak yang berbakti kepadamu
Anak yang tak melupakan kasih sayangmu
Izinkanlah kami untuk membahagiakanmu
Meskipun kami sadar
itu semua tidak bisa membayar semua yang telah kau berikan
dan kami sadar, nyawapun takkan mampu membalas semuanya…
Terima kasih ayah…
Kini kami menjadi orang yang mampu berdiri
kini kami mampu menjadi orang yang mandiri
kini kami mampu menapaki hidup dengan doa dan kasih sayangmu…
I Love You Ayah….
PUISI KEMATIANKU
Kekasih…
Suatu ketika aku akan wafat…
Menyandang bulu dan sayap laksana malaikat
Dan akan segera ku akhiri cerita
Saat sisa nafasku berhenti dibatas waktu…
Bila tiba saat kupergi…
Jangan ada derai air mata kedukaan
Karna ratapmu akan patahkan sayapku
Kepergiaanku menempuh puncak impian,
Ketika sang utusan merengkuh jiwa ini.
Hapuslah air matamu…
Meski terus kau percikan duka atas kepergianku,
Aku tak akan pernah kembali,
Dan sungguh tak ingin kembali.
Biarlah jiwaku tenang berlalu…
Dalam dekapan hangat sayap malaikat
Merengguk anggur kebebasan semu
Diantara setumpuk timbangan perbuatanku
Aku berharap…
Jasad matiku kau balut dengan senyum
Benamkan kebalik tanah penuh ketulusan
Iringi kepergianku dengan doa
Mungkin itu akan meringankan bebanku
Biarlah pusara ini menjadi saksi…
Bahwa aku pernah mengembara melintasi lembah mimpi
Sekejap tersenyum merengguk manisnya dosa duniawi
Yang kini tinggal belulang membujur kaku ditengah sepi…
Akan kunanti dirimu didepan gerbang keabadian…
Mungkin dalam penantian ini…
Masih ada celah
Tuk wujudkan dahaga rindu ditelaga cinta…
Suatu ketika aku akan wafat…
Menyandang bulu dan sayap laksana malaikat
Dan akan segera ku akhiri cerita
Saat sisa nafasku berhenti dibatas waktu…
Bila tiba saat kupergi…
Jangan ada derai air mata kedukaan
Karna ratapmu akan patahkan sayapku
Kepergiaanku menempuh puncak impian,
Ketika sang utusan merengkuh jiwa ini.
Hapuslah air matamu…
Meski terus kau percikan duka atas kepergianku,
Aku tak akan pernah kembali,
Dan sungguh tak ingin kembali.
Biarlah jiwaku tenang berlalu…
Dalam dekapan hangat sayap malaikat
Merengguk anggur kebebasan semu
Diantara setumpuk timbangan perbuatanku
Aku berharap…
Jasad matiku kau balut dengan senyum
Benamkan kebalik tanah penuh ketulusan
Iringi kepergianku dengan doa
Mungkin itu akan meringankan bebanku
Biarlah pusara ini menjadi saksi…
Bahwa aku pernah mengembara melintasi lembah mimpi
Sekejap tersenyum merengguk manisnya dosa duniawi
Yang kini tinggal belulang membujur kaku ditengah sepi…
Akan kunanti dirimu didepan gerbang keabadian…
Mungkin dalam penantian ini…
Masih ada celah
Tuk wujudkan dahaga rindu ditelaga cinta…
mE and YOu
Baby I love you
and i promise to stay true
as long as you do too.
You're the light that brightens my days,
before i met you my life seemed like a maze.
you guided my way out of the maze
and showed me that love should
never be a phase.
I'm glad I have you in my life
and I'm lucky enough to be your wife.
all I ask is for you to never leave my sight
because i truly love you with all my heart, soul, and might.
and i promise to stay true
as long as you do too.
You're the light that brightens my days,
before i met you my life seemed like a maze.
you guided my way out of the maze
and showed me that love should
never be a phase.
I'm glad I have you in my life
and I'm lucky enough to be your wife.
all I ask is for you to never leave my sight
because i truly love you with all my heart, soul, and might.
Jumat, 25 Februari 2011
Thoughts of Love
Love is forgiving
Even though it is hard to forget
Holding hands and never wanting to let go
Hoping that tomorrow will be as wonderful as today
Sharing secrets in a star- spangled night
And most importantly love is knowing
That you will never be lonely again
Even though it is hard to forget
Holding hands and never wanting to let go
Hoping that tomorrow will be as wonderful as today
Sharing secrets in a star- spangled night
And most importantly love is knowing
That you will never be lonely again
what love is
It is Love that gives me purpose
to change and grow and learn.
It is Love that guides me on this path
and helps me choose each turn.
to change and grow and learn.
It is Love that guides me on this path
and helps me choose each turn.
It is Love that gives me courage
to stand against my fears;
to open up my heart to you,
to let you see my tears.
to stand against my fears;
to open up my heart to you,
to let you see my tears.
It is Love that gives me trust and hope
when little thing go wrong.
When distance stands between us,
it is Love that keeps me strong.
when little thing go wrong.
When distance stands between us,
it is Love that keeps me strong.
It is Love that offers harmony
and a friendship that is true.
How wonderful that I can share
a Love like this with you!
and a friendship that is true.
How wonderful that I can share
a Love like this with you!
Kamis, 24 Februari 2011
BUNDA
Sembilan bulan lamanya
Rahim dalam berada
Janin muda perut bunda
Pengorbanan tiada sia
Akhirnya aku lahir lahir juga
Dunia baru berseru
Pada diriku
Waktu dulu
Pada pangkuanmu
Jasa sejagat
Bercucuran keringat
Masih tetap semangat
Seiring kasih hangat
Dalam dekapan hanyat
Bunda
Waktu terus berporos
Pada kenyatan dunia
Dari balik tubuh polos
Doa pada bunda
Ananda bahagia
Bunda
Lanjut usia
Tetap saja kau setia
Terkadang ananda lupa
Masih terus bunda berdoa
Ku harap tak durhaka
Celakalah ananda
Neraka akan menyapa
Bunda
Ananda yang hina
Berharap tetap berguna
Walau jua tak ada
Selalu berusaha
Semoga bunda bahagia
Dunia memang berbeda
Tak mesti bersama
Bunda tetap di jiwa
Raga ananda,
Tetap bunda
Bunda
Untaian bunga
Ukiran bianglala
Lautan samudera
Intan permata
Kecantikan dunia
Tidak seberapa
Bunda tetaplah bunda
Terkenang sepanjang masa
Tak pernah ada akhirnya
Bunda
Wanita terhebat
Wanita terdekat
Ku kenal kau
Lewat nada merdu
Ku ucap kata ibu
Kaulah pelitaku
Tak akan padam
Terkadang meredam
Tetap tak mendendam
Dari kedingingan malam
Ananda memberi salam
Salam dari gubuk terdalam
Demi kerinduan terpendam
Rahim dalam berada
Janin muda perut bunda
Pengorbanan tiada sia
Akhirnya aku lahir lahir juga
Dunia baru berseru
Pada diriku
Waktu dulu
Pada pangkuanmu
Jasa sejagat
Bercucuran keringat
Masih tetap semangat
Seiring kasih hangat
Dalam dekapan hanyat
Bunda
Waktu terus berporos
Pada kenyatan dunia
Dari balik tubuh polos
Doa pada bunda
Ananda bahagia
Bunda
Lanjut usia
Tetap saja kau setia
Terkadang ananda lupa
Masih terus bunda berdoa
Ku harap tak durhaka
Celakalah ananda
Neraka akan menyapa
Bunda
Ananda yang hina
Berharap tetap berguna
Walau jua tak ada
Selalu berusaha
Semoga bunda bahagia
Dunia memang berbeda
Tak mesti bersama
Bunda tetap di jiwa
Raga ananda,
Tetap bunda
Bunda
Untaian bunga
Ukiran bianglala
Lautan samudera
Intan permata
Kecantikan dunia
Tidak seberapa
Bunda tetaplah bunda
Terkenang sepanjang masa
Tak pernah ada akhirnya
Bunda
Wanita terhebat
Wanita terdekat
Ku kenal kau
Lewat nada merdu
Ku ucap kata ibu
Kaulah pelitaku
Tak akan padam
Terkadang meredam
Tetap tak mendendam
Dari kedingingan malam
Ananda memberi salam
Salam dari gubuk terdalam
Demi kerinduan terpendam
Tentang Merpati
Kabar burung
Merpati lambang cinta
Namun buntung
Simpati betambang duka
Gosip pagi di televisi
Merpati jalinan asmara
Tapi kasih tak pasti
Saksi perjalanan murka
Lidah orang bersahutan
Merpati itu suci
Pindah sarang berbarengan
Bertelur
Menetas
Lalu jadi burung kawakan
Apa yang suci?
Dasar tukang kawin
Pebincangan datuk
Merpati simbol kemakmuran
Sampai dibuatnya aku suntuk
Tetap merpati binatang sembarangan
Ribuan mata terpaku
Merpati putih berkicau
Indah menurut mereka
Menanjakan telinga pendengarnya
Damai bagi kalian
Masih saja aku sendirian
Merpati
Enyalah dariku
Kau cuma berbakhti
Tak bisa berpadu
Cinta antara dia dan daku
Merpati lambang cinta
Namun buntung
Simpati betambang duka
Gosip pagi di televisi
Merpati jalinan asmara
Tapi kasih tak pasti
Saksi perjalanan murka
Lidah orang bersahutan
Merpati itu suci
Pindah sarang berbarengan
Bertelur
Menetas
Lalu jadi burung kawakan
Apa yang suci?
Dasar tukang kawin
Pebincangan datuk
Merpati simbol kemakmuran
Sampai dibuatnya aku suntuk
Tetap merpati binatang sembarangan
Ribuan mata terpaku
Merpati putih berkicau
Indah menurut mereka
Menanjakan telinga pendengarnya
Damai bagi kalian
Masih saja aku sendirian
Merpati
Enyalah dariku
Kau cuma berbakhti
Tak bisa berpadu
Cinta antara dia dan daku
Langganan:
Postingan (Atom)